Benhillpos.com | BALIGE – Pihak ASDP harus membuat jadwal tambahan guna memastikan para pengunjung dapat menyeberang dari Samosir dan Toba. Jalur penyebrangan Danau Toba melalui pelabuhan Onanrunggu – Balige terlihat ramai pada Minggu (5/1/2025).
Kawilker Pelabuhan Muliaraja Balige Sujarwo saat di wawancarai Benhillpos.com dan Tribunnews menjelaskan, jumlah kendaraan yang menyebrang dari Samosir dan Toba terjadi setelah Natal pada tanggal 25 Desember 2024.
“Kalau Nataru kali ini ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Setelah Natal, jumlah pengunjung atau penyebrang semakin banyak,” ujar Sujarwo
“Setelah Natal hingga saat inilah jumlah penyeberang ke Samosir terus meningkat. Daerah tujuannya Samosir,” tuturnya.
Pihaknya memastikan seluruh pengunjung dapat menyebrang. Maka, pihaknya menambah jadwal dari hari biasanya.
“Betul, ASDP siap siaga bila masih ada kendaraan yang akan menyeberang. Seperti tadi malam, kita beroperasi hingga pukul 2.15 WIB. Kalau hari biasanya, tak ada seperti itu,” sambungnya.
Untuk nahkoda dan ABK, pihaknya juga membuat pengaturan jadwal supaya dapat beraktivitas sepanjang pelayanan penyeberangan.
“Kita buatkan jadwal. Seluruh ABK diberi jadwal. Dan, kita juga ada sela waktu singkat supaya mereka bisa istirahat,” lanjutnya.
Penambahan jadwal telah dilakukan sejak tanggal 2 Januari 2025 hingga hari ini, Minggu (5/1/2025). Ia sebutkan, lokasi tujuan liburan para pengunjung mayoritas ke Samosir.
“Penambahan jadwal kita mulai pada tanggal 2 Januari 2025 sampai hari ini. Untuk esok, kita prediksi penyeberang akan sepi karena sekolah dan kantor sudah mulai masuk,” jelasnya.
“Sebelum tahun baru, jumlah kendaraan dan penyeberang hampir sama baik dari Onanrunggu dan Balige ini. Tapi setelah tahun baru, yang menyeberang itu lebih banyak dari Pelabuhan Onanrunggu menuju kemari,” terangnya.
Penyeberangan ke Samosir menggunakan jalur danau kemungkinan karena kawasan Tele macet.
“Kemungkinan karena kawasan Tele sudah macet sehingga para pelintas memilih jalur pelabuhan untuk bisa tiba ke Samosir,” ungkapnya.
Guna menghindari keributan di areal pelabuhan, pihaknya membuat nomor antrian bagi kendaraan yang akan menyeberang.
“Jadi kalau di Balige, kita kasih nomor antrian baik untuk kendaraan roda empat dan dua. Kita utamakan keselamatan. Tidak pernah kita buat over-capacity,” pungkasnya. ( DNM )