Benhillpos.com | PORSEA – Bupati Toba, Ir. Poltak Sitorus meninjau pelaksanaan kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, Kamis, 19 September 2024.
Program Bakti Sosial ini merupakan kerja sama antara Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Toba serta Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PP PERDAMI).
Bakti Sosial Operasi Katarak kali ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu 19-20 September 2024. Hari pertama merupakan hari pelaksanaan operasi untuk 203 pasien terdata dari Kabupaten Toba dan sekitarnya sedangkan hari kedua merupakan hari pemeriksaan paska operasi bagi seluruh pasien.
Saat melakukan peninjauan di RSUD Porsea, Bupati Toba, Ir. Poltak Sitorus tampak menyemangati para pasien agar tidak takut menghadapi proses operasi.
“Amang, Inang, (Bapak dan Ibu) jangan cemas atau takut mau operasi, karena nanti setelah operasi, Amang dan Inang akan melihat lebih jelas kecantikan dan kegantengan, istri, suami, anak, dan cucu di rumah, semangat ya,” kata Bupati Toba.
Selain itu, ditambahkan oleh Bupati Toba bahwa dengan ketersediaan dokter spesialis mata yang mencukupi yaitu sekitar 7 orang, serta dengan peralatan medis yang canggih maka kemungkinan komplikasi paska operasi sangat minim terjadi.
“Ikuti semua petunjuk dokter sebelum dan sesudah operasi dengan baik, agar proses penyembuhan berjalan dengan maksimal,” tutup Bupati Toba.
Setelah menyapa dan memberikan semangat kepada pasien, Bupati Toba beserta jajaran kemudian melakukan peninjauan ke ruangan operasi katarak untuk melihat proses pelaksanaan operasi katarak.
Berdasarkan laporan Direktur RSUD Porsea, Tommy Candilala Siahaan, M.KM disampaikan bahwa teknik operasi katarak yang dilakukan adalah Phacoemulsification. Pada teknik ini, dokter akan menghancurkan lensa mata pasien menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Dokter akan membuat sayatan kecil pada bola mata, lalu memasukkan alat yang mampu mengeluarkan gelombang suara ultra ke dalam lensa. Dari situlah, lensa akan akan hancur dengan sendirinya. Sehingga dokter bisa mengangkat dan menggantinya dengan IOL. Metode ini dianggap sebagai standar modern prosedur bedah katarak dengan durasi yang singkat sekitar 15 menit.
Turut hadir, Ketua Tim Bakti Sosial Operasi Katarak, Ferry Pakpahan, Ketua Tim Sentra Bahagia Medan, Pendi Surbakti, Ketua Tim Perdami, dr. Bangkit, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, Freddy Sibarani, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Toba, Lalo Simanjuntak. ( Red )