Benhillpos.com | TOBA – Suapan pertama diberikan kepada sang istri, Bupati Toba,Poltak Sitorus kemudian memberi suapan ke dua kepada wakilnya, Tonny M.Simanjuntak. Begitulah seterusnya Poltak Sitorus menyuapi para undangan, mulai dari Forkopimda, Sekda, ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Malam itu, ada juga satu sosok terlihat istimewa yang juga disuapi oleh Poltak Sitorus, namanya Anugerah Puriam Naiborhu.
Sabtu, tepatnya 6 Juli 2024, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Toba, perayaan ulang tahun ke-59 Poltak Sitorus dirayakan dengan penuh kehangatan. Perayaan ulang tahun dimulai dengan ibadah, selanjutnya pemotongan kue, makan malam bersama dilanjutkan dengan penyampaian ucapan selamat ulang tahun oleh para undangan dan diakhiri dengan sambutan dan ucapan terimakasih oleh Poltak Sitorus.
“Selamat ulang tahun Papa. Kalau di rumah dia selalu bilang ‘hay sayang papa’, dan saya jawab ‘hay juga sayang mama’ selalu begitu,” kata istrinya menceritakan romantisme mereka.
Tonny M.Simanjuntak juga menyampaikan ucapan dan doa atas bertambahnya usia Poltak Sitorus.
“Selamat Ulang Tahun Pak Bupati, sehat selalu untuk memimpin Kabupaten Toba mewujudkan Toba yang Unggul dan Bersinar,” kata Tonny M. Simanjuntak saat menyampaikan ucapan selamatnya bersama jajaran Forpimda.
Usai mendengar dan menerima ucapan selamat ulang tahun dari berbagai pihak, giliran Poltak Sitorus menyampaikan ucapan terima kasih. Dia sebut bahwa ulang tahunnya tahun ini adalah anugrah. Dengan sedikit cerita masa lalu, dia mengisahkan bahwa dirinya lahir di salah satu dusun terpelosok, namanya Dusun Lumban Pea, di sudut salah satu desa yang ada di Kecamatan Silaen.
“Saya jalan kaki setiap hari 4 kilometer ke sekolah. Sampai SMP saya masih di Toba. Tapi bapak saya putuskan sekolahkan saya ke Bandung. Puji Tuhan saya bisa sekolah di ITB, sempat jadi dosen di ITB, tapi kemudian saya melanjutkan sekolah ke Amerika,” katanya menceritakan sedikit tentang perjalanan hidupnya.
Poltak Sitorus juga mengisahkan pertarungannya pada tahun 2015 saat maju di Pilkada Toba.
“Saya kalah saat itu. Saya kalah karena memang istri tidak setuju, sebab saat itu istri bilang ke saya bahwa itu hanyalah ambisi saya untuk menjadi bupati, tidak tulus untuk membangun Toba, makanya saya kalah,” katanya dengan nada sedikit tertawa.
Berbeda dengan peristiwa di tahun 2020, saat itu justru istrinya yang mempertanyakan komitmen dan kemauannya untuk menjadi Bupati di Toba.
“Saat itu istri saya tanya apakah saya mau maju lagi. Saat itulah kita turun bersama-sama dan Puji Tuhan kita menang,” begitu dikisahkannya. Pilkada 2020 seolah menjadi ajang pembuktian heroik oleh Poltak Sitorus, setelah pada 2015 dirinya kalah dari Darwin Siagian, di tahun 2020 giliran Poltak Sitorus yang mengungguli Darwin Siagian yang menjadi petahana. Tak tanggung-tanggung, Poltak Sitorus yang berpasangan dengan Tonny Simanjuntak menang di 16 kecamatan yang ada di Toba, mengalahkan Darwin Siagian yang berpasangan dengan Hulman Sitorus. Hampir semua media menulis headline berita ’16:0′ mewartakan hasil Pilkada Toba.
“Masih ada banyak yang harus kita perbaiki di Toba. 2045 Toba harus bisa sama dengan Badung yang mendapat PAD hingga 6 sampai 7 triliun,” katanya menjelaskan cita-cita yang dia dambakan.
“Kita punya potensi yang sama dengan Badung,” lanjutnya.
Mewujudkan cita-cita hebat itu, Poltak Sitorus tidak bisa seorang diri. Dirinya juga mengakui bahwa Pemkab Toba tak bisa lakukan itu sendirian.
“Kita harus kerjasama. Semua stake holder. Masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan semua kita harus bekerjasama,” katanya mengajak semua pihak mewujudkan Toba yang makmur di tahun 2045. ( Red )