Benhillpos.com | Sumba Tengah – Dinas Pertanian tanaman pangan dan perkebunan Kabupaten Sumba Tengah Provinsi NTT melakukan sosialisasi penangkar benih padi Ciheran dari Labil Ungu ke Labil Biru di kelompok tani Namu Tana tepatnya di Prai Langina desa Mbilur Pangadu Kabupaten Sumba Tengah.
Acara sosialisasi ini di laksanakan di rumah Ketua Kelompok Namu Tana Martinus L Panda Rangga di Prai Langina Wai Hawu desa Mbilur Pangadu, Kamis (25/04/2024) sekira pukul 10.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sumba Tengah Yulius Kapu S.Pt kepada Benhillpos.com menjelaskan bahwa kesediaan benih unggul yang berlabel khusus petani di Sumba Tengah selalu tidak mencukupi setiap tahun. Kalaupun ada datangnya selalu terlambat karena benih berlabil di cari di luar daerah. Karena diluar daerah itu artinya cukup dulu kebutuhan bibit di daerahnya sehingga kelebihan stok di jual kekabupaten lain.
Menyadari hal ini maka pada tahun 2024 ini kelompok tani Namu Tana di siapkan untuk tempat penangkaran benih karena hamparannya berada di tempat yang mudah dialirkan air sungai.
Sosialisasi ini di harapkan agar seluruh anggota kelompok mengikuti arahan yang di berikan, sehingga proses penyiapan lahan dan petani (CPCL) atau Calon Petani dan Calon Lahan sudah mutlak di siapkan sampai dengan penanda tanganan persetujuan kerja sama. Luas lahannya 5 ha persegi dan biaya olah lahan RP 5.000.000. Hok terdiri dari RP 50.000./hari perorang.
Sedangkan Seksi Pengawasan Benih Dena Ngaba SP mengatakan perlu ada komitmen bersama untuk seluruh anggota kelompok sehingga program ini berjalan lancar. Jika nanti berhasil dan lulus laboratorium, satu kilo gram harganya cukup mahal asalkan di perlakukan sesuai dengan aturan dinas pertanian.
Hasil di peroleh itu nanti karena di kerjakan dengan menerapkan panca usaha tani maka satu Ha akan ada hasil 5 ton. Dari hasil lima ton itu tidak di perkenankan menjualnya di luar persetujuan dinas. Hasilnya juga tetap petani itu sendiri yang mendapatkannya, imbuhnya
Intinya jaga kepercayaan dari pemerintah daerah katanya. Mulai olah lahan Minggu kedua bulan Juni dan panen bulan Oktober, terangnya
Sejak di panen tidak langsung di beri label masih tunggu 6 Minggu jika lolos uji lab baru di beri label dan siap untuk di jual, Kata Kasek.
Kepala BPK kecamatan Umbu Ratu Nggay Aldo R Walu Wanja S Pt M Si mengatakan jika dilahan Tambulu tempat penangkar benih saat ini luas nya lebih dari 5 ha itu artinya ada pemilik lahan juga yang tidak kebagian program karena anggaran terbatas.
Demikian juga penataan air mulai dari bendungan sampai kehilir hendaknya diatur dengan baik sehingga semua lahan bisa terisi air dengan merata.
Bagi kelompok tani di tempat ini sangat bersyukur dengan terpilihnya kelompok tani mereka menjadi penyelenggara penangkar benih.
Turut Hadir dalam acara ini seluruh PPL satu kecamatan, Kabid, Kasek, Kepala BPK dan sepuluh anggota kelompok serta ketua BPD. ( MMR )