BENHILLPOS.com | BANTUL – Tim Dosen Program Studi (Prodi) Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Kerja sama Sekolah (BKS) Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah/Aisyiyah Bantul mengadakan Pelatihan ‘Optimalisasi Media Sosial dan Desain Grafis Untuk Media Promosi Sekolah,’ yang dilaksanakan di Laboratorium Informatika UAD di Kampus 4 UAD Jalan Jenderal TNI Achmad Yani (Ringroad Selatan), Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM/PkM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, yang dilaksanakan Jumat 2 Maret 2024 oleh Tim Dosen Informatika UAD yang berdiri atas Ketua Dewi Soyusiawaty, S.T, M.T., dengan anggota Lisna Zahrotun, S.T,M.Cs dan Miftahurrahma Rosyda, S.Kom., M.Eng.
Dewi Soyusiawaty menuturkan, media promosi sekolah yang ada saat ini belum maksimal. Hal ini ditandai dengan minimnya pemanfaatan media sosial (medsos) yang sering digunakan pada saat ini seperti Facebook (FB), Instagram (IG), X (Twitter), TikTok dan juga Youtube (YT).
“Sebetulnya guru dapat memanfaatkan platform ini untuk berbagi ide, strategi pengajaran dan materi pembelajaran yang inovatif,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 7 Juni 2024.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Dewi, melalui medsos pendidik dapat membentuk komunitas pengajar yang saling mendukung dan menginspirasi.
“Kemudian dalam proses belajar, siswa dapat memanfaatkan medsos untuk sarana belajar dan mengerjakan tugas tugasnya,” ungkapnya.
“Dengan medsos siswa juga akan dengan mudah berkomunikasi tanpa harus bertatap muka atau bertemu,” imbuh Dewi.
Menurut Dewi, medsos bagi siswa tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga menjadi kebutuhan penting dalam dunia pendidikan.
Sementara itu, Miftahurrahma Rosyda menyampaikan, pelatihan ini diawali dengan penyampaian materi tentang Canva dan Capcut. Para guru diminta praktek langsung membuat konten promosi SD dengan 2 media tersebut.
Materi kedua tentang IG dan Tiktok. Guru diminta untuk praktek langsung membuat materi pembelajaran dan soal interaktif dengan fitur Question dan Quiz yang ada pada IG.
“Hasil dari pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi guru karena dapat memanfaatkan medsos untuk ajang promosi, membuat materi pembelajaran maupun membagi informasi kegiatan sekolah kepada masyarakat,” ucapnya.***