Benhillpos.com | SIDIKALANG, – Kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di komplek Hotel Beristra, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, yang baru diresmikan oleh Bupati Vickner Sinaga, mendapat dukungan penuh dari organisasi kepemudaan.
Ertho Tobing, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Dairi, menyatakan dukungan tersebut pada Senin (6/10/2025). Menurutnya, fasilitas ini adalah bukti nyata Dairi siap menghadapi perubahan zaman dan mendukung transisi dari energi fosil ke energi terbarukan.
“Langkah Bupati Vickner Sinaga dalam menarik minat investor hingga SPKLU hadir di Dairi merupakan tindakan yang sangat tepat,” tegas Ertho Tobing. Ia menekankan bahwa pembangunan SPKLU tersebut tidak menggunakan APBD sepeser pun alias murni dari investasi.
Ertho Tobing menanggapi keras pihak-pihak yang melayangkan kritik terhadap kebijakan bupati, terutama terkait investasi yang berhasil masuk tanpa membebani kas daerah.
“Yang membutuhkan sentuhan bupati Dairi. Ada investor berhasil dibujuk. Memberi pendapatan tambahan untuk Dairi, puluhan juta per tahun. Itu pun di kritik. Tak ada ruginya Dairi satu rupiah pun. Murni investor,” ujarnya.
Ia menyayangkan kritik tersebut muncul, padahal investasi itu membuka potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak, bagi hasil, dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Ertho bahkan menyebut bahwa investor kini mempertimbangkan untuk membawa SPKLU-nya ke kabupaten lain yang sudah antri. Hal ini, katanya, mencerminkan kesan “Miskin tapi sombong, itulah kesan calon investor lainnya.”
“Coba mereka cari puluhan juta dari investor lewat jaringan mereka. Pasti Bupati, welcome,” tantangnya, sembari menyebut bahwa Bupati justru sedang fokus melobi dana besar dari Pemerintah Pusat untuk perbaikan jalan jelek warisan dan irigasi.
Ertho Tobing juga mengungkapkan, Bupati Vickner Sinaga baru saja mengadakan rapat dengan Staf Ahli Kemen PUPR Jansen Sitindaon, putra Dairi, pada Kamis malam, 2 Oktober 2025, untuk melobi dana perbaikan irigasi dan PDAM—bukti bahwa isu prioritas infrastruktur tidak diabaikan.
Meskipun saat ini pengguna kendaraan listrik di Dairi baru sekitar 100 unit (dari total nasional 200.000 unit per November 2024), Ertho menekankan bahwa keberadaan SPKLU adalah kebutuhan mendesak.
“Hingga momen Natal, ada lebih dari 100 mobil warga Dairi terpaksa mengisi daya di luar Dairi,” ungkapnya, menambahkan bahwa biaya pengisian listrik Sidikalang-Medan hanya sekitar Rp 100 ribu dan bersumber dari terjunan Lae Renun.
Keberadaan SPKLU ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi langsung. “Banggalah kita Kabupaten Dairi punya SPKLU, artinya orang luar yang mempunyai mobil listrik sudah datang ke Dairi dan belanja di Dairi,” tegasnya.
Untuk menjernihkan polemik, PBB Dairi menyatakan kesiapan menjadi penyelenggara debat publik atau diskusi langsung (live).
“Pemuda Batak Bersatu DAIRI siap menyelenggarakan Live atau pertemuan Langsung dan mengajak Pak Bupati untuk berdebat Publik ataupun Diskusi sudah sejauh mana perkembangan di Dairi dan juga mengenai SPKLU yang merasa kurang terima investor datang ke Dairi,” tutup Ertho, menantang para pengkritik untuk berdiskusi terbuka. ( JS )
