DAERAH  

Nyaris Menutupi Saluran, Sampah Dan Eceng Gondok Masih Dibiarkan Saja

Benhillpos.com | KARAWANG – Salah satu penunjang lumbung padi di Kabupaten Karawang yaitu ketersediaan air diirigasi untuk mengairi sawah para petani, sungguh sangat disayangkan sampah dan eceng gondok yang ada di irigasi nyaris menutupi irigasi ini perlu perhatian dari PJT II, BBWSC, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, segera untuk pengangkatan sampah, eceng gondok, pengangkatan lumpur akibat pendangkalan. Serta membongkar bangunan liar disepanjang irigasi, jembatan-jembatan hingga menyentuh di bawah air irigasi segera dibongkar juga salah satu paktor tersendatnya air irigasi.

Pakisjaya merupakan salah satu irigasi induk terakhir dari karawang hingga ke pakisjaya dan perlu juga kesadaran masyarakat yang tinggal disekitar area saluran irigasi agar tidak membuang sampah keirigasi karena air merupakan sumber kebutuhan masyarakat: mandi, cuci, kakus (mck) serta untuk kebutuhan para petani, Senin (22/05/2023)

Ketua DPAC Banaspati (Barisan Nasional Patriot Sejati Indonesia) Pakisjaya Aceng Bunawi mengatakan kepada jurnalis Benhilpos.com berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang segera melakukan normalisasi irigasi, agar sampah dan eceng gondok serta pendangkalan lumpur tidak ada lagi ditengah saluran irigasi menyumbat air yang mengalir, bau tak sedap dirasakan oleh masyarakat sekitar, maupun masyarakat pengguna jalan bersumber dari tumpukan sampah yang ada di irigasi, terangnya.

Masih Aceng Bunawi jelaskan bangunan liar disepanjang irigasi Pakisjaya semakin bertambah bahkan nyaris pula menutupi saluran irigasi serta pendangkalan salah satu terhambatnya air irigasi yang mengalir.

Petugas Waker Kecamatan Pakisjaya menurutnya, jika sampah menumpuk baru diangkat sampah nya ini jelas sekali ketika dilihat tiap titik sampah dijaga dengan bentangan beberapa batang bambu tepatnya di Desa Solokan, tetapi saat ini banyaknya eceng gondok, tumpukan sampah tepatnya di Desa Telukjaya dan Desa Telukbuyung belum tersentuh oleh petugas Waker, sehingga air yang mengalir ke Desa Solokan, Desa Tanjungbungin serta Desa Tanjung Mekar sangat kecil mengalir dan petani sulit untuk mengairi sawahnya yang mulai puncak tanam saat ini.

BERITA TERKAIT :  Forkopimda Kota Sibolga Ikuti Ibadah Kebaktian HUT HKBP Sibolga Julu Ke 153 Kota Sibolga

Menurut Aceng mempertanyakan kinerja Waker, Mantri Pengairan, Pengamat, serta seksi PJT II Rengasdengklok, apakah sudah ada evaluasi terbaik dimasing-masing instansi? jika ada evaluasi kerja pasti tidak ada tumpukan sampah, eceng gondok, pendangkalan lumpur serta bangunan liar berdiri diirigasi. Jika belum ada evaluasi berarti semua instansi berkaitan irigasi artinya sangat buruk, pungkasnya. ( Suryanto )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!