Benhillpos.com | SUMENEP – Harga jagung Hibrida di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang cenderung stabil dari harga Rp 4600 hingga Rp 5600 per kilogramNya disyukuri petani desa Larangan Kecamatan Ganding dan petani desa Pekandangan Sangra, Kecamatan Bluto.
Sebab, mereka menjual hasil panen jagungnya tidak kepada pihak ketiga namun ke PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang merupakan perusahaan agrobisnis yang memproduksi pakan ternak, daging ayam, dan makanan siap saji di Jl. Raya Surabaya – Mojokerto.KM.26, Kanigoro, Keboharan, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Apalagi, di Kabupaten Sumenep sudah ada Agen resmi yang ditunjuk PT Pokphand yakni “ CGR Pola kemitraan “ untuk memudahkan masyarakat menjual hasil panen jagung Hibrida-Nya.
Hal ini merupakan wujud nyata komitmen Bupati Sumenep dalam mendukung Swasembada dan Ketahanan Pangan.
Jumahra (55) petani desa Pakandangan Sangrah, Kecamatan Bluto mengatakan, hasil panen jagung di lahan satunya sudah dijual ke pabrik melalui agen resmi yang ditunjuk oleh Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di Sumenep.
“Untuk harga jagung Hibrida kisaran Rp 4600 hingga Rp 5600. Hasil panen jagung keluarga kami kemarin terjual Rp 4600 perkilogram-nya ke pabrikan,” kata Jumahra, Rabu, (05/03/2025)
Pihaknya mengaku, memang sengaja tidak menjual hasil panen jagungnya ke pihak ketiga lantaran sudah punya relasi ke pabrik Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melalui agen resmi yang sudah ditunjuk.
“Pihak pabrik melalui agen resmi CGR Pola kemitraan langsung door to door jemput bola ke masing masing petani dengan membawa karung sendiri dan menawarkan harga yang menguntungkan petani. Saya menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) ,” tegasnya.
Senada dengan Jumahra, petani desa Larangan, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Ahmad Quzairi merasa diuntungkan dengan adanya pabrik Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di Krian Sidoarjo.
“Sebagai petani, tentu kami merasa diuntungkan dengan adanya pabrik Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sehingga kami tidak lagi menjual hasil panen jagung hibrida ke pihak ketiga,” tuturnya.
Bahkan kata dia, harga di perusahan yang telah difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui DKPP itu lebih tinggi dari Harga pembelian jagung (HPP) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 5.500 per kilogram-nya untuk jagung dengan kadar air 15%.
“Kalau harga Jagung KA 15 persen di Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencapai Rp 5.600 per kilogram-Nya. Sementara untuk kadar air 24-25 persen harganya Rp 4600 ,” katanya.
Ahmad Quzairi mengajak para petani Sumenep untuk berbondong bondong menjual hasil panen jagung hibrida-Nya langsung ke Pabrikan atau melalui agen resmi yang sudah ditunjuk di Kabupaten Sumenep.
“Kan sekarang sudah ada agen resmi dari perusahan tersebut. Jadi tinggal calling saja, mereka pasti datang. Itu kan lebih praktis,” ucapnya.
Ahmad Quzairi pada saat diwawancarai awak media di kediamannya juga tampak sedang melakukan prepare untuk menjual hasil panen jagung Hibrida ke pabrikan di Krian Sidoarjo.
“Malam ini kita mau kirim 8 Ton. Ini sudah kiriman yang ketiga kalinya,” bebernya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang telah mempermudah petani, khususnya petani Jagung Hibrida dalam mencari pasar.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan DKPP Kabupaten Sumenep yang telah membantu mencari pasar sehingga para petani Kabupaten Sumenep tidak lagi bergantung kepada pihak ketiga untuk memasarkan hasil panen jagung Hibrida,” pungkasnya. ( Red )