BENHILLPOS.com | SLEMAN – Mengambil momen menjelang Idulfitri (Lebaran) 1 Syawal 1445 Hijriah (H), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersinergi dalam upaya bersama untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan kolaborasi antara Aprindo dan Kepolisian Daerah (Polda) DIY ini adalah dalam rangka membangun sinergi antara Polri dengan asosiasi yang ada di wilayah Yogyakarta.
Direktur Intelkam (Dirintelkam) Polda DIY Kombes Pol. Benny Pramono, S.I.K., M.M. menuturkan, kegiatan diwujudkan dalam program berbagi untuk masyarakat yaitu kepada komunitas Sahabat Pemerhati Difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa/ODGJ (Sapadifa) Imogiri Bantul dan pengemudi ojek online (driver ojol) difabel anggota komunitas difaBike di Jalan Krajan, RT.05/RW.35, Area Sawah, Sidoluhur, Godean, Sleman, DIY, Selasa 2 April 2024.
Selanjutnya program pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan pelatihan digital marketing yang diikuti oleh peserta perwakilan UMKM dari 1 kota dan 4 kabupaten se-wilayah DIY, di Griya Dahar Omah Mbok Jinah By Deddy Romero di Jalan Tentara Pelajar, Area Sawah, Trirenggo, Bantul, Jumat 5 April 2024.
“Diharapkan melalui kegiatan ini akan selalu terjalin hubungan yang sinergis antara Polri, asosiasi dan warga dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat guna mendorong terciptanya iklim ekonomi yang sehat sehingga dapat terwujud situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif,” ujarnya.
Menurut Benny, Aprindo DIY memiliki peran penting dalam menjaga keamanan distribusi barang dan stabilisasi harga khususnya yang rentan akan fluktuasi harga.
“Momentum kenaikan harga beras dan bahan pokok lain menjelang lebaran dapat berpotensi digunakan oleh pihak-pihak tertentu pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk mengkritisi pemerintah sehingga dapat menimbulkan gejolak yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” ungkapnya.
Sejauh ini, pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk meredam kenaikan harga beras dan menjaga stok beras di pasaran agar tidak terjadi kelangkaan antara lain dengan mengadakan pasar murah dan operasi pasar.
Sebab, kenaikan harga beras di pasar tradisional maupun pasar modern/ritel yang terjadi sampai dengan saat ini apabila tidak di respon dengan tepat oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait akan dapat membuat keresahan tersendiri di masyarakat.
Hal senada dituturkan oleh Henky Sampatti Huang selaku Wakil Ketua Aprindo DIY yang ikut aktif berkolaborasi bersama Polda DIY. Pihaknya ingin ikut ambil bagian dalam menguatkan ekonomi masyarakat, salah satunya komunitas rentan yakni difabel.
Selama ini, menurut Henky Aprindo DIY memiliki program untuk membantu UMKM supaya bergerak lebih maju, khususnya dengan harapan bisa membantu difabel untuk merdeka secara ekonomi.
“Dengan tujuan membantu ekonomi masyarakat, hari ini Aprindo DIY ikut ambil bagian dan terus bergerak ke depan,” ucapnya.
“Semoga dengan upaya menggandeng anggota Aprindo DIY di sektor ritel ini bisa membantu dan memberikan kontribusi, khususnya bagi teman-teman difabel di Jogja,” imbuh Henky.
Sementara itu, pendiri difaBike Triyono sangat mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Aprindo dan Polda DIY.
“Hal tersebut sangat membantu kinerja para difabel yang ingin terus berkarya meski punya keterbatasan,” kata dia, didampingi Perwakilan Koordinator Sapadifa Sulistyo.***