Benhillpos.com | DAIRI – Belum genap setahun memimpin, Bupati Dairi, Vickner Sinaga, sudah dihantam kritik keras dari masyarakat. Memasuki 200 hari kerja, sang bupati dituding anti-kritik, mengeluarkan pernyataan blunder, dan dianggap tak menunjukkan kerja nyata sesuai visi-misi.
Sorotan tajam ini dilayangkan lantaran program strategis di sektor pertanian dan perbaikan infrastruktur yang vital bagi kehidupan masyarakat Dairi dinilai mandek di tingkat wacana.
Kritik utama masyarakat menyoroti sikap bupati yang dianggap tidak mampu membedakan antara masukan konstruktif dengan fitnah. Hal ini dipicu oleh pernyataan bupati tentang “banyak fitnah dan orang pintar di Dairi”.
“Pemimpin jangan baper dan anti-kritik! Kami mengkritisi karena ada jabatan publik dan ada uang rakyat yang dikelola. Beliau harus bisa membedakan mana kritik, mana fitnah,” tegas seorang warga Dairi Duat Sihombing yang mengirimkan evaluasi tajam kepada Benhillpos.com Rabu (8/10/2025).
Kekecewaan publik semakin memuncak terkait komitmen bupati. Pernyataan yang disebut-sebut terlontar dari bupati, yakni “Aku harus mengurus kabupaten lain dulu yang membutuhkan sentuhan bupati Dairi,” menuai kecaman keras.
“Ini blunder serius! Anda itu Bupati Dairi yang dipilih, digaji, dan dibiayai oleh pajak Masyarakat Dairi. Anda harus berkomitmen untuk Dairi, bukan kabupaten lain!” tegas Duat Sihombing, mengingatkan janji-janji Pilkada.
Lompatan besar yang dijanjikan bupati dari latar belakang profesionalnya di perusahaan negara besar, nyatanya belum terwujud di dua sektor paling krusial di Dairi.
Sektor yang menjadi sumber kehidupan hampir 70 persen warga Dairi disebut belum mendapat sentuhan. berarti, Masalah klasik kebutuhan irigasi di daerah lumbung padi belum teratasi. Akibatnya, banyak petani terpaksa beralih tanaman karena sumber air tidak lagi memadai.
Selain pertanian, kondisi jalan desa dan jalan kabupaten yang rusak parah hingga kini belum mendapat perhatian serius. Keterbatasan anggaran daerah disebut tidak bisa menjadi alasan untuk tidak berbuat terobosan kreatif.
“200 hari kerja rasanya masih banyak wacana dan tidak implementatif. Lompatan-lompatan yang sering terlontar masih sebatas omongan. Kami butuh aksi nyata!” tambahnya.
Meskipun banjir kritik, masyarakat Dairi masih menyimpan optimisme. Pengalaman panjang Bupati Sinaga sebagai pemimpin besar diyakini mampu membawa perubahan.
“Kami optimistis ketertinggalan ini masih bisa dikejar. Beliau pasti bisa keluar dari tekanan dan menyalurkan ide-ide bagus. Kuncinya adalah kolaborasi dan jangan anti-kritik, karena pendapat dan kritik itu adalah bagian dari proses membangun Dairi,” pungkasnya. ( JS )
Keterangan foto : Duat Sihombing Aktivitas Petani.